Pada pelaksanaan Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRI dan KRCI) di tahun 2012 ini UII meloloskan tiga tim ke kompetisi tingkat regional III yang mencakup tim-tim dari perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketiga tim tersebut adalah Al Fatih (KRI), Execute (KRCI Beroda) dan Admiral-Unisi 09 (KRCI Humanoid League). KRI/KRCI regional kali ini diselenggarakan oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang dan bertempat di GOR Jatidiri Semarang pada tanggal 26-28 April 2012. Informasi selengkapnya tentang KRI/KRCI region III dapat dilihat pada website http://kontesrobot.dinus.ac.id/.
Untuk lomba tahun ini mahasiswa Teknik Mesin terlibat secara langsung dalam pengembangan dan pembuatan robot untuk KRCI Humanoid League bekerja sama dengan mahasiswa Teknik Informatika. Lomba divisi ini mempertandingkan dua tim, yang masing-masing terdiri dari maksimal tiga buah robot humanoid, melakukan sepak bola. Aturan yang digunakan mengadopsi sepenuhnya dari lomba sejenis di tingkat internasional yaitu Robocup (robocup.org) untuk robot berukuran Kidsize (tinggi antara 30 – 60 cm).
“Rangka robot sebagian besar dibuat menggunakan material ABS dengan memanfaatkan Printer 3 Dimensi yang kami miliki. Sebagai penggerak robot digunakan motor servo, sedangkan sensor utama adalah kamera CMUCam” demikian disampaikan oleh Tri Setia Putra, ST yang tergabung dalam tim pembimbing bersama dengan Dr. Izzati Muhimmah, Agung Nugroho Adi, ST, MT dan Amrullah Mahardika, ST. Ditambahkan oleh Tri bahwa aturan lomba kali ini mengalami banyak perubahan dibandingkan dengan lomba tahun lalu, karena tahun lalu belum mengadopsi sepenuhnya aturan dari Robocup. Tahun ini robot haruslah memiliki kemampuan otonomi lebih tinggi. Selain itu perbedaan yang cukup signifikan adalah penggunaan Game Controller yang memancarkan sinyal dari wasit melalui wifi, sehingga pada setiap robot haruslah terpasang receiver wifi ke UART.
“Saat ini robot sudah dapat melakukan tugas dasar seperti berjalan, mencari bola dan menendangnya. Memang masih ada beberapa kendala terutama terkait dengan deteksi bola saat terletak jauh dari robot dan integrasi perangkat wifi ke robot. Insya Allah pada saat lomba semua sudah siap.” demikian penjelasan dari Ahmad Martin Dagdo saat ditanya kesiapan robot menuju lomba. Mewakili seluruh seluruh anggota tim tidak lupa Ahmad Martin memohon doa dan dukungan dari seluruh civitas akademika Teknik Mesin dalam menghadapi lomba mendatang.
Sumber Gambar : Ahmad Martin Dagdo