
Oleh : Yustiasih Purwaningrum
Bismillahirrahmanirrahim.
Disiplin adalah salah satu nilai luhur yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Ia bukan sekadar kebiasaan baik, tetapi merupakan bagian dari akhlak seorang mukmin yang mencerminkan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Mengapa Disiplin Penting?
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab.
- Membentuk karakter yang kuat dan terpercaya.
- Menjadi cerminan keimanan dan ketaatan.
- Membantu meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Dalam kehidupan kampus, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan: tugas yang menumpuk, jadwal kuliah yang padat, godaan untuk bermalas-malasan, hingga tekanan sosial. Di tengah semua itu, satu nilai yang harus dijaga dan ditumbuhkan adalah disiplin.
Disiplin dalam Al-Qur’an dan Hadist
Allah SWT berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتً
Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin. (QS. An-Nisa: 103)
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan disiplin waktu sejak awal. Shalat lima waktu adalah contoh nyata bagaimana seorang Muslim dilatih untuk taat pada jadwal, konsisten, dan bertanggung jawab.
Rasulullah SAW juga bersabda:
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ
“Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan itqan (sungguh-sungguh dan profesional).” (HR. Thabrani)
Disiplin bukan hanya soal waktu, tetapi juga soal kualitas dan kesungguhan dalam menjalankan amanah.
Disiplin Mahasiswa: Jalan Menuju Keberkahan Ilmu
Disiplin bukan hanya untuk meraih IPK tinggi, tetapi untuk membentuk karakter yang kuat, jujur, dan bertanggung jawab. Mahasiswa yang disiplin akan lebih siap menghadapi dunia kerja, menjadi pemimpin yang amanah, dan menjadi agen perubahan di masyarakat.
Bagi mahasiswa, disiplin adalah kunci keberhasilan dunia dan akhirat. Beberapa bentuk disiplin yang harus dijaga antara lain:
- Disiplin waktu: Datang tepat waktu ke kelas, mengatur jadwal belajar, dan tidak menunda-nunda tugas.
- Disiplin ibadah: Menjaga shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir di sela-sela kesibukan.
- Disiplin moral: Menjaga adab terhadap dosen, teman, dan lingkungan kampus.
- Disiplin belajar: Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, tidak menyontek, dan menjauhi plagiarisme.
- Disiplin dalam amanah: Menepati janji, menyelesaikan tugas dengan baik.
- Disiplin dalam akhlak: Menjaga lisan, sikap, dan perilaku sesuai tuntunan Islam
Dalam Islam, menuntut ilmu bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan ibadah yang mulia dan jalan menuju kemuliaan dunia dan akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Setiap aktivitas belajar yang diniatkan karena Allah akan bernilai ibadah. Membaca buku, berdiskusi, menulis makalah, bahkan menghadiri kuliah adalah bagian dari jihad ilmu. Dalam Al-Qur’an, Allah memuliakan orang-orang berilmu.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah: 11)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ رواه مسلم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu agama, niscaya Allah Ta’ala akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim no.2699, sunan At-Tirmidzi no.2646, dan musnad Imam Ahmad no.8316)
Wallahu a’lam bish-shawab.