Mengenal Material Komposit
Diterbitkan: 8 December 2022
komposit pojok

Oleh: Ir. Faisal Arif Nurgesang, S.T., M.Sc., IPP

Komposit merupakan salah satu material yang banyak digunakan di berbagai produk dan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Mulai dari komponen otomotif, pesawat, rompi anti peluru, helm, peralatan olah raga, dan masih banyak produk-produk lainnya. Komposit berasal dari Bahasa Inggris “Composite” yang berarti gabungan. Menurut Gibson (1994), komposit adalah material yang terdiri dari dua atau lebih material yang berbeda yang digabungkan dalam skala makroskopis. Material-material tersebut memiliki keunggulan masing-masing dan menyatu membentuk material baru yang memiliki karakteristik berbeda dari material penyusunnya. Sebagai tambahan, Akovali & Uyanik (2001) menyatakan bahwa dua atau lebih material penyusun komposit tersebut harus memiliki ikatan interface yang baik diantara mereka.


Pada umumnya, komposit terdiri dari dua konstituen yaitu matrix yang berfungsi sebagai pengikat dan reinforcement sebagai penguat. Namun demikian, material komposit diklasifikasikan berdasarkan jenis penguat dan pengikatnya seperti dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Klasifikasi komposit berdasarkan jenis pengikat dan penguatnya

Seperti dapat dilihat pada gambar diatas, komposit tidak hanya sebatas resin dan fiber saja sebagaimana umumnya orang pahami akan tetapi lebih dari luas dari pada itu. Secara umum, komposit memiliki keunggulan di properti mekanik yang lebih lebih tinggi, densitas yang lebih rendah, tahan bekerja pada suhu tinggi dan beberapa keunggulan lainnya. Penggunaan material komposit kini banyak diterapkan di berbagai industri dan yang paling banyak adalah di industri penerbangan. Industri ini membutuhkan material yang memiliki kekuatan yang tinggi namun bobot yang ringan guna memenuhi standar Strength to Weight Ratio. Seperti diilustrasikan pada Gambar berikut ini, penggunaan material komposit pesawat terbang Boeing 787 sebesar 50%. Dengan penggunaan material komposit sebesar itu, bobot pesawat dapat dibuat seringan mungkin namun tetap menjaga kekuatannya. Lebih dari itu, penggunaan komposit juga mencegah dari korosi.

Gambar 2. Penggunaan komposit pada bodi pesawat terbang Sumber: https://www.aeroengineering.co.id

Referensi:
Gibson, F.R., (1994). Principles of Composite Materials MechanicsMcGraw-Hill, Singapore.
Akovali, G. and Uyanik, N., (2001). Handbook of Composite Fabrication. Rapra Tech Ltd., Shrewsbury.

Oleh: adi
Informasi Lainnya
Scroll to Top